Pertanian
https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/1253
2024-03-28T23:48:08ZPerancangan Percobaan (Edisi 6)
https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/8815
Perancangan Percobaan (Edisi 6)
Malau, Sabam
Perancangan percobaan (experimental design) adalah serangkaian kegiatan yang terencana, bertahap dan terdefenisikan dengan memberikan perlakuan pada satuan percobaan untuk menjawab permasalahan yang diteliti melalui
pengujian hipotesis yang menggunakan analisis statistik. Antara perlakuan dengan satuan percobaan terdapat hubungan sebab-akibat. Perlakuan sebagai "sebab" menghasilkan "akibat" pada satuan percobaan. Terjadinya suatu akibat karena sesuatu sebab harus dapat diterangkan dengan logika ilmiah yang benar. Satuan percobaan (experimental unit) atau petak percobaan (experimental plot) adalah satuan bahan tempat percobaan diterapkan. Satuan percobaan antara lain lahan (tanah), tanaman, hewan atau bahan-bahan (produk). Perlakuan (treatment) adalah prosedur atau bahan yang akan diukur pengaruhnya.
2023-08-01T00:00:00ZKaramunting (Rhodomytus Tomentosa) sebagai Sumber Antioksidan dan Pewarna Alami Pangan
https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/8395
Karamunting (Rhodomytus Tomentosa) sebagai Sumber Antioksidan dan Pewarna Alami Pangan
Manurung, Hotman; Simanjuntak, Rosnawyta
2020-07-01T00:00:00ZPemanfaatan Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) dan Puree Bit Merah Pada Pembuatan Cookies
https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/6588
Pemanfaatan Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) dan Puree Bit Merah Pada Pembuatan Cookies
Manurung, Hotman; Simanjuntak, Rosnawyta
Cookies adalah salah satu jenis makanan ringan yang banyak digemari oleh semua kalangan, seperti: anak-anak, remaja maupun orang tua. Namun cookies yang beredar di pasar menggunakan tepung terigu dan tidak mengandung antioksidan. Pamanfaatan pangan lokal sebagai subtitusi terigu merupakan upaya meningkatkan nilai tambah. Subtitusi terigu dengan mocaf sampai 60%menghasilkan cookies dengan kadar air 2,31-2,49%, kadar protein 3,76-7,56% dan kadar abu 0,98%. cookies tersebut memenuhi standard nasional Indonesia (SNI) 01-2973-201. Sedangkan konsentrasi puree bit sampai 30% menghasilakn karakteristik mutu cookies: kadar air 2,04-2,43%, kadar protein 4,88-6,11% dan kadar abu 0,96-0,98%. Cookies yang terbaik adalah subtitusi mocaf 15% dan puree bit 10% dengan daya antioksidan (IC50) 94,45ppm.
2021-10-01T00:00:00ZAnalisis Potensi dan Pengelolaan Sektor Perikanan untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Kabuoaten Deli Serdang
https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/3710
Analisis Potensi dan Pengelolaan Sektor Perikanan untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Kabuoaten Deli Serdang
Nainggolan, Hotden Leonardo; Ginting, Albina
Kabupaten Deli Serdang dengan luas wilayah 2.497,72 kmĀ² potensial untuk pengembangan perikanan meliputi; Kecamatan Hamparan Perak, Labuhan Deli, Percut Sei Tuan, Pantai Labu dengan produksi perikanan tangkap 23.866,05 ton tahun 2016, naik 9,73% menjadi 26.187,41 ton tahun 2017. Produksi perikanan budidaya 58.600,31 ton tahun 2016, naik 13,62% tahun 2017 menjadi 66.579 ton. Namun masih terdapat permasalahan sehingga produksi perikanan diwilayah ini tidak optimal, antara lain; a) pengelolaan dan konservasi sumber daya perikanan tidak berjalan; b) eksploitasi sumber daya tidak sesuai daya dukung; c) kualitas sumberdaya manusia rendah dan kearifan lokal tidak berperan. Maka dengan demikian pengelolaan sumber daya perikanan harus direncanakan melalui; a) penyediaan sarana dan prasarana tangkap/budidaya; b)melakukan reformasi dan paradigma kebijakan pengembangan bersifat teknis; c) penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan; d) mendidik, membina dan melatih nelayan. Dan pengelolaan sumberdaya perikanan ini harus sesuai prinsip; a) kelestarian sumberdaya misalnya; tidak merusak fishing ground; b) kelestarian budaya dengan pengelolaan berbasis kearifan lokal/ hukum adat; c) prinsip ekonomi yang bertujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat; d) prinsip partisipatif dari semua stakeholders. Maka strategi pengembangan perikanan di Kabupaten Deli Serdang dilakukan dengan; a) meningkatkan populasi mangrove untuk pelestarian kawasan pesisir; b) pengelolaan perikanan ramah lingkungan; c) diversifikasi usaha masyarakat pesisir untuk mengurangi eksploitasi sumberdaya perikanan; d)menegakkan hukum/peraturan dalam pemanfaatan sumberdaya ikan dengan adil dan bertanggung jawab.
-
2018-09-01T00:00:00Z