Peternakanhttps://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/152024-03-28T14:57:35Z2024-03-28T14:57:35ZPENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN SINGKONG (Manihot utilissima) FERMENTASI (Effective microorganism) DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI RANSUM PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN KONVERSI RANSUM AYAM KUB UMUR 7-75 HARIZEBUA, EVA KRISMANhttps://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/102242024-03-05T09:00:10Z2024-03-05T00:00:00ZPENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN SINGKONG (Manihot utilissima) FERMENTASI (Effective microorganism) DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI RANSUM PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN KONVERSI RANSUM AYAM KUB UMUR 7-75 HARI
ZEBUA, EVA KRISMAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun singkong (Manihot utilissima) fermentasi (Effective microorganism) dalam ransum terhadap konsumsi ransum pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam KUB umur 7-75 hari. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (t) yang terdiri dari P0 = 0%, P1 = 2%, P2 = 4%, P3 = 6%, dan masing-masing memiliki 5 ulangan (r). Penelitian ini menggunakan metode Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) yang hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun singkong dalam ransum ayam KUB umur 75 hari memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan harian dan konversi ransum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun singkong dalam ransum terbaik adalah pada level 2%.
2024-03-05T00:00:00ZKARAKTERISTIK BERAT TELUR, FERTILITAS, DAN DAYA TETAS TELUR DAYOK MIRAH HASIL PERSILANGANTUMANGGOR, ANZAS SUPRIADIhttps://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/102232024-03-05T08:49:29Z2024-03-05T00:00:00ZKARAKTERISTIK BERAT TELUR, FERTILITAS, DAN DAYA TETAS TELUR DAYOK MIRAH HASIL PERSILANGAN
TUMANGGOR, ANZAS SUPRIADI
Penelitian ini berjudul “Karakteristik berat telur, fertilitas, dan daya tetas telur dayok mirah hasil persilangan” penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persilangan dayok mirah, ayam bangkok, ayam pelung terhadap berat telur, fertilitas, daya tetas telur dan hasil persilangan yang mana terbaik dalam menghasilkan berat telur, fertilitas, dan daya tetas telur. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan (t) Perlakuan yang diuji adalah antara lain : (1) P0 = dayok mirah jantan x dayok mirah betina, (2) P1 = ayam bangkok jantan x dayok mirah betina dan (3) P2 = ayam pelung jantan x dayok mirah betina dan masing-masing memiliki tiga ulangan (r). Setiap ulangan diisi dengan enam butir telur tetas. Penelitian ini menggunakan metode uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk berat telur dan Beda Nyata Jarak Duncan (BNJD) untuk fertilitas. Persilangan ayam Mirah berpengaruh sangat nyata (P>0,01) terhadap berat telur dan fertilitas tetapi tidak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap daya tetas telur dayok mirah hasil persilangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Hasil persilangan dayok mirah berpengaruh sangat nyata terhadap berat telur, fertilitas, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap daya tetas dayok mirah hasil persilangan, (2) Berat telur terbaik terdapat pada perlakuan P1 hasil persilangan ayam bangkok jantan x dayok mirah betina, (3) Fertilitas terbaik pada P0 = Perlakuan persilangan dayok mirah jantan x dayok mirah betina.
2024-03-05T00:00:00ZPENGARUH MEDIA TUMBUH YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN KADAR PROTEIN, LEMAK, SERAT KASAR DAN BETN MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (Hermetia illucens) UMUR 20 HARISIHOMBING, ELSAhttps://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/100442024-01-23T05:19:23Z2024-01-23T00:00:00ZPENGARUH MEDIA TUMBUH YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN KADAR PROTEIN, LEMAK, SERAT KASAR DAN BETN MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (Hermetia illucens) UMUR 20 HARI
SIHOMBING, ELSA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media tumbuh yang berbeda terhadap kandungan kadar protein, lemak, serat kasar dan BETN maggot black soldier fly (Hermetia illucens) umur 20 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan
3 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 1 gr telur maggot. Perlakuan yang diberikan yaitu P1 : Bungkil Inti Sawit 50% + Limbah Pemotongan Ayam 50%; P2 : Bungkil Inti Sawit 50% + Ampas Tahu 50%; P3 : Bungkil Inti Sawit 50% + Limbah Ikan 50%; P4 : Bungkil Inti Sawit 50% + Ampas Tahu 25% + Limbah Ikan 25%; P5 : Bungkil Inti Sawit 50% + Ampas Tahu 25% + Limbah Pemotongan Ayam 25%. Parameter yang diamati meliputi kandungan kadar protein, lemak, serat kasar dan BETN maggot. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda duncan’s multiple range test (DMRT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media tumbuh yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan kadar protein, lemak, serat kasar maggot dan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kandungan kadar BETN Maggot. Media tumbuh P2 memberikan pengaruh terbaik terhadap kandungan kadar nutrisi maggot.
Kata Kunci: Maggot BSF (Hermetia illucens), Media Tumbuh Maggot, Kadar
Nutrisi Maggot (Protein, Lemak, Serat Kasar dan BETN
2024-01-23T00:00:00ZPENGARUH FREKUENSI PEMUTARAN TELUR TETAS TERHADAP FERTILITAS, DAYA TETAS DAN BOBOT BADAN DOC DAYOK MIRAH (GALLUS-GALLUS)SIREGAR, IKANADIAhttps://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/100432024-01-23T05:14:28Z2024-01-23T00:00:00ZPENGARUH FREKUENSI PEMUTARAN TELUR TETAS TERHADAP FERTILITAS, DAYA TETAS DAN BOBOT BADAN DOC DAYOK MIRAH (GALLUS-GALLUS)
SIREGAR, IKANADIA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemutaran telur tetas terhadap fertilitas, daya tetas, bobot DOC (Gallus – gallus). Fertilitas adalah persentase telur yang fertil dari seluruh telur yang digunakan dalam suatu penetasan, Daya tetas adalah banyaknya telur yang menetas dari sejumlah telur yang fertile. Ayam mirah adalah ayam lokal yang berasal dari daerah simalungun. Penetasan merupakan bagian dari kegiatan pembibitan yaitu untuk mempertahankan dan meningkatkan populasi DOC. Penelitian ini dilaksanakan di Simalingkar A, Kecamatan Medan Tuntungan. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu P1 =
8 kali pemutaran/hari, P2 = 12 kali pemutaran/hari, P3 = 16 kali pemutaran/hari untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan terhadap yang diamati. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan (ANOVA). Hasil penelitian menujukkan bahwa pengaruh pemutaran telur tetas berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap fertilitas, daya tetas dan bobot DOC.
2024-01-23T00:00:00Z