Show simple item record

dc.contributor.authorDAMANIK, HELENA KRISTINA
dc.date.accessioned2023-03-01T06:08:12Z
dc.date.available2023-03-01T06:08:12Z
dc.date.issued2023-03-01
dc.identifier.urihttps://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/8328
dc.description.abstractPendahuluan: Penyakit infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen, salah satunya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Infeksi Staphylococcus aureus dapat menyebabkan beberapa jenis penyakit seperti pioderma, paronikhia, toxic shock syndrome, pneumonia, septikemia, dan ensefalitis. Masyarakat Indonesia telah lama mengenal dan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat sebagai obat yang dikenal dengan pengobatan tradisional. Tumbuhan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) telah lama digunakan masyarakat sebagai tanaman obat tradisional. Berdasarkan penelitian sebelumnya, daun belimbing wuluh memiliki senyawa yang bersifat sebagai antibakteri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan aktivitas ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) pada dua dosis terhadap jumlah leukosit tikus putih yang terinfeksi Staphylococcus aureus. Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang bersifat Post test with Control Group Design dan dilakukan di Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara dan Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. Sampel sebanyak 27 ekor tikus yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan 1, dan kelompok perlakuan 2 dengan jumlah sampel 9 ekor perkelompok. Semua tikus dibuat luka sayat pada bagian punggung dan diinfeksi dengan bakteri Staphylococcus aureus. Perlakuan diberi secara oral dengan teknik cekok lambung. Hasil: Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan uji Oneway Anova didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) artinya terdapat perbedaan penurunan jumlah leukosit jika diberi dosis yang berbeda walaupun belum mencapai jumlah leukosit normal tikus. Kesimpulan: Terdapat perbedaan penurunan jumlah leukosit tikus putih yang terinfeksi Staphylococcus aureus pada kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak daun belimbing wuluh (Avverhoa balimbi L) dosis 150 mg/KgBB merupakan kelompok yang paling efektif dalam menurunkan jumlah leukosit walaupun belum mencapai jumlah leukosit normal tikus.en_US
dc.subjectBelimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L),en_US
dc.subjectStaphylococcus aureus,en_US
dc.subjectLeukosit.en_US
dc.titlePerbandingan Aktivitas Beberapa Dosis Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap Jumlah Leukosit Tikus Putih yang Terinfeksi Staphylococcus aureusen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record