Show simple item record

dc.contributor.authorTAMPUBOLON, MAUREN ANASTASYA
dc.date.accessioned2022-12-14T10:05:08Z
dc.date.available2022-12-14T10:05:08Z
dc.date.issued2022-12-14
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/8219
dc.description.abstractInteraksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu lain, ataupun individu dengan kelompok, dalam usaha untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dan adanya tujuan yang ingin dicapai. Salah satu tugas perkembangan remaja yang harus dikuasai individu adalah berkaitan dengan kemampuannya dalam interaksi sosial. Individu yang menjadi korban bullying akan sulit memiliki rasa aman dan nyaman ketika berada dalam lingkungan sosial, sehingga hal ini akan mempengaruhi kemampuan individu dalam berinteraksi sosial. Bullying adalah suatu perilaku atau tindakan yang dilakukan seseorang atau kelompok secara berulang-ulang, dilakukan dengan sadar dan sengaja, baik secara fisik, verbal, ataupun psikologis yang bertujuan untuk menyakiti orang lain ataupun merendahkan korban sehingga menimbulkan trauma dan hilangnya rasa percaya diri pada korban. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan interaksi sosial pada remaja laki-laki suku Batak yang mengalami bullying. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana penelitian ini di lakukan deskriptif kualitatif dengan tehnik pengambilan data melalui wawancara dan observasi. Adapun jumlah subjek dalam penelitian ini dua orang remaja laki – laki yang memiliki karakteristik usia remaja 18-21 tahun dan merupakan remaja bersuku Batak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran kemampuan interaksi sosial pada kedua subjek cenderung rendah. Baik subjek pertama dan subjek kedua cenderung memiliki ketidakmampuan dalam berinteraksi sosial. Hal ini ditandai dengan banyaknya aspek interaksi sosial yang tidak terpenuhi, sehingga dikatakan kedua subjek memiliki kemampuan interaksi sosial yang rendah. Ada beberapa faktor yang juga mempengaruhi kemampuan interaksi sosial subjek menjadi rendah, salah satu diantaranya adalah adanya pengaruh budaya. Subjek pertama dan kedua adalah individu dengan garis keturunan suku Batak, dan kedua subjek juga mengatakan bahwa nilai budaya yang diberikan sedikit banyak mempengaruhi cara mereka dalam menghadapi situasi dan masalah dialami.en_US
dc.subjectInteraksi Sosial,en_US
dc.subjectBullying,en_US
dc.subjectSuku Batak,en_US
dc.subjectLaki-Laki.en_US
dc.titleGAMBARAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA LAKI - LAKI SUKU BATAK YANG MENGALAMI BULLYINGen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record