| dc.description.abstract | Indonesia masih bergantung pada bahan bakar fosil untuk pembangkitan listrik sehingga ketersediaannya semakin menipis dan akan habis, sementara kebutuhan listrik nasional terus meningkat. Oleh karena itu, pemerintah melalui BUMN gencar melakukan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) On-Grid sebagai energi alternatif dengan menggandeng perguruan tinggi termasuk Universitas HKBP Nommensen. PLTS On-Grid merupakan pembangkit listrik yang menggunakan sinar matahari melalui sel surya (Photovoltaic) untuk mengkonversikan radiasi elektromagnetik berupa gelombang dan sinar foton matahari menjadi energi listrik dan terhubung dengan jaringan PLN. Kelebihan produksi energi listrik diekspor ke PLN dan pada malam hari listrik disuplai oleh PLN. Penulis masih awam dengan PLTS On-grid karena umumnya PLTS menggunakan baterai. Rampungnya pembangunan PLTS On-grid di UHN Medan merupakan kesempatan baik untuk penulis melakukan penelitian, memperoleh data serta pengetahuan bagaimana realisasinya secara langsung di lapangan.
Metode penelitian yang digunakan adalah melakukan penelitian dan pengumpulan data langsung ke lapangan. Berdasarkan analisa yang dilakukan diperoleh bahwa total kapasitas yang terpasang pada atap Gedung I dan L, Gedung Murni Sadar dan Auditorium adalah 618,9 kWp. Sistem dinyalakan di Power House. Kemudian panel surya menyerap sinar foton dan mengkonversinya menjadi arus DC yang dialirkan ke inverter agar diubah menjadi arus AC. Inverter mengalirkan listrik ke AC Combiner Panel untuk disesuaikan dan dihubungkan ke trafo PLN lalu dialirkan ke beban. Pada hari Kamis, 24 Maret – Kamis, 31 Maret 2022 PLTS menyala pukul 06.00 WIB dan off pukul 18.20-18.45 WIB. Total energi listrik yang dihasilkan adalah 12,19 MWh dengan rata-rata setiap hari 1,74 MWh. | en_US |
