dc.description.abstract | Kelongsoran kerap menjadi ancaman bagi keselamatan manusia juga penyebab kegagalan konstruksi sipil. Kelongsoran lereng dapat diatasi dengan menggunakan perkuatan dinding penahan tanah pada daerah-daerah yang rawan terjadi keruntuhan lereng.
Yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah sifat fisik dan mekanik tanah pada daerah penelitian yang mempengaruhi debit rembesan dan potensi bahaya piping yang terjadi pada pondasi dinding penahan tanah. Dan bertujuan untuk mengetahui korelasi nilai hambatan konus (qc) terhadap parameter geoteknik yaitu parameter permeabilitas (k).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi literatur dengan menggunakan analisis data secara empiris. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari hasil penyelidikan tanah pada pekerjaan perbaikan jalan longsor, Kota Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Pada setiap STA memiliki lapisan tanah yang berbeda-beda, hasil klasifikasi tanah menunjukkan terdapat 3 sampai dengan 6 lapis tanah. Jenis tanah didominasi oleh lempung berlanau, lanau berpasir dan pasir. Hasil analisa software menunjukkan penurunan angka keamanaan (Safety Factor) pada keadaan lereng dengan pengaruh koefisien rembesan. Harga koefisien rembesan (k) dapat diperoleh berdasarkan dari nilai tahanan konus (qc) hasil pengujian sondir di lapangan. Harga koefisien yang diperoleh merupakan interpretasi awal keadaan tanah atau keadaan lereng yang mengalami keruntuhan. | en_US |