Show simple item record

dc.contributor.authorPANDIANGAN, SISCA FERONIKA N.
dc.date.accessioned2022-08-06T03:44:22Z
dc.date.available2022-08-06T03:44:22Z
dc.date.issued2022-08-06
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/7116
dc.description.abstractPendahuluan : Kolesterol total merupakan gabungan dari jumlah LDL, HDL, dan trigliserida dalam darah, atau kolesterol yang terikat keberbagai protein pembawa plasma. Jika kadar kolesterol dalam darah tinggi maka akan menyebabkan risiko aterosklerosis. Terdapat 3 jenis kolesterol dalam darah, yaitu low-density lipoprotein (LDL), high-density lipoprotein (HDL) dan trigliserida. Gula dalam darah atau yang disebut dengan glukosa merupakan bahan bakar metabolik yang berasal dari karbohidrat. Kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol dapat menyebabkan gangguan metabolik yang dikenal dengan penyakit dibetes mellitus. Tingginya kadar kolesterol dan kadar gula darah merupakan bagian dari faktor resiko penyakit kardiovaskuler. Metode Framingham Risk Score (FRS) merupakan metode untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya perkembangan penyakit kardiovaskular pada setiap individu. Selain Framingham Risk Score (FRS) terdapat metode antropometri. Bidang antropometri meliputi pengukuran indeks massa tubuh (IMT), lingkar pinggang (LP), lingkar lengan atas (LILA), rasio lingkar pinggang-panggul (RLPP) dan tebal lemak bawah kulit (skinfold thickness). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tebal lemak bawah kulit dengan kadar kolesterol total dan kadar gula darah puasa pada tenaga kependidikan Universitas HKBP Nommensen Medan. Metode : Penelitian ini menggunakan penelitiaan uji korelasi.observasional dengan pendekatan cross sectional. Sebelum dilakukan analisis bivariat, dilakukan uji normalitas Kolmogorov-smirnov. Pada penelitian ini saya menggukan uji korelasi spearman karena data terdistribusi tidak normal. Hasil : Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas persentase karakteristik subjek penelitian yaitu perempuan (59,2%), kelompok usia 53-60 tahun (31,6%). Dari hasil analisis korelasi Spearman, tidak ditemukan hubungan signifikan antara tebal lemak bawah kulit dengan kadar kolesterol total (p= 0,190) dan tidak ditemukan juga hubungan signifikan antara tebal lemak bawah kulit dengan kadar gula darah puasa (p= 0,092). Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara tebal lemak bawah kulit dengan kadar kolesterol total dengan kadar gula darah puasaen_US
dc.subjectSkinfold Thickness,en_US
dc.subjectKolesterol Total,en_US
dc.subjectGula Darah Puasaen_US
dc.titleHUBUNGAN TEBAL LEMAK BAWAH KULIT DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDANen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record