dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi ekstrak bawang merah dan jenis bahan tanam serta interaksinya terhadap perkecambahan dan pertumbuhan katak dan umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume).
Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Sena Nomor 47/03 Medan Timur. Lahan penelitian berada pada ketinggian sekitar 23 meter di atas permukaan laut (dpl). Pelaksanaan penelitian pada bulan November sampai Desember 2021.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan yaitu perlakuan konsentrasi ekstrak bawang merah (E) terdiri dari tiga taraf yaitu : E1: 0 siung/liter air (kontrol), E2: 10 siung/liter air (dosis anjuran), E3: 20 siung/liter air. Faktor kedua, Perlakuan populasi porang katak (K) dan umbi (U) yang terdiri dari enam taraf yaitu: K1 : taraf ke-1 (kecil), K2 : taraf ke-2 (sedang), K3 : taraf ke-3 (besar), U1: taraf ke-4 (kecil), U2: taraf ke-5 (sedang), U3: taraf ke-6 (besar). Parameter yang diamati yaitu Jumlah hari muncul tunas pertama, Jumlah tunas dan tinggi tunas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi ekstrak bawang merah berpengaruh sangat nyata terhadap hari muncul tunas pertama pada umur 7, 14, 28, 35, 42, 49, dan 56 HSP dan berpengaruh nyata terhadap hari muncul tunas pertama pada umur 21 HSP; berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah tunas pada umur 7, 14, 21, 28, 35, 42, dan 49 HSP dan berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas pada umur 56 HSP; berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tunas pada umur 7, 14, 21, 28, 35, 42, 49 HSP dan berpengaruh nyata pada umur 56 HSP.
Pemberian taraf Jenis Bahan Tanam berpengaruh tidak nyata terhadap hari muncul tunas pertama pada umur 7, 21, 28, 35, 42, dan 56 HSP tetapi berpengaruh nyata terhadap hari muncul tunas pertama pada umur 14 HSP dan berpengaruh sangat nyata tehadap jumlah hari muncul tunas pertama pada umur 49 HSP; berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah tunas pada umur 7, 14, 21 dan 28 HSP tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah tunas pada umur 35, 42, 49 dan 56 HSP; berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tunas pada umur 7, 14, 21 dan 28 HSP tetapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tunas pada umur 35 HSP dan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tunas pada umur 42, 49 dan 56 HSP.
Interaksi antara pemberian konsentrasi ekstrak bawang merah dan jenis bahan tanam porang berpengaruh tidak nyata terhadap hari muncul tunas pertama pada umur 7, 28, 35 dan 42 HSP tetapi berpengaruh nyata terhadap hari muncul tunas pertama pada umur 14 dan 56 HSP dan juga berpengaruh sangat nyata tehadap hari muncul tunas pertama pada umur 21 dan 49 HSP; berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah tunas pada umur 7 HSP tetapi berpengaruh nyata terhadap tunas pada umur 14 HSP dan berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah tunas pada umur 21, 28, 35, 42, 49 dan 56 HSP; berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tunas pada umur 7, 14 dan 21 HSP tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tunas pada umur 28, 35, 42, 49 dan 56 HSP. | en_US |