Show simple item record

dc.contributor.authorMANALU, TOHOM PRADINATA
dc.date.accessioned2022-06-11T03:22:03Z
dc.date.available2022-06-11T03:22:03Z
dc.date.issued2022-06-11
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/6948
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Saluran pemasaran jahe dari tingkat petani di Desa Parik hingga konsumen akhir, 2) Margin pemasaran jahe di Desa Parik dan 3) Efisiensi pemasaran jahe di Desa Parik. Daerah penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Parik, Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba, dengan pertimbangan bahwa Desa Parik, Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba sebagai lokasi penelitian adalah karena merupakan sentra produksi komoditi jahe di Kabupaten Toba. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan metode teknik (Snowball Sampling) sebanyak 8 responden, yang terdiri dari 2 pedagang pengumpul, 3 pedagang besar, dan 3 pedagang pengecer serta 7 petani jahe. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara wawancara dengan daftar pertanyaan (kuesioner). Analisis yang digunakan untuk menjawab penelitian adalah analisis deskriptif. Hasil analisis tujuan pertama : pola pemasaran di Desa Parik ada 3 jenis saluran pemasaran. Yaitu, saluran I dan II, petani → pedagang pengumpul → pedagang besar → pedagang pengecer → konsumen, Saluran III petani → pedagang besar → pedagang pengecer → konsumen. Hasil analisis tujuan kedua : pada saluran I marjin pemasaran yang paling tinggi diterima oleh pedagang pengecer. Saluran I sebesar Rp 2.325 / kg atau 15,5%. Pada saluran kedua marjin pemasaran yang paling tinggi oleh pedagang pengecer sebesar Rp. 2.896,66 / kg atau 19,31% dari harga di tingkat konsumen akhir. Hasil analisis tujuan ketiga : saluran pemasaran yang lebih efisien adalah saluran pemasaran III sedangkan saluran pemasaran I dan II yang efisien karena saluran pemasarannya yang panjang. Saran dari penelitian ini di Desa Parik, Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba : 1) Petani seharusnya menggunakan saluran yang lebih efisien yaitu saluran pemasaran yang ketiga. Karena pada setiap saluran, biaya yang dikeluarkan oleh konsumen sama dengan dengan saluran lain. Namun keuntungan dari tiap lembaga pemasaran di saluran ketiga lebih kecil sehingga pada saluran pemasaran yang ketiga lebih efisien daripada saluran 1 dan 2. 2) Diharapkan pemerintah dapat mendukung program-program Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) untuk pengembangan dan pemberdayaan koperasi terutama Koperasi Unit Desa (KUD). Dimana koperasi ini nantinya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu wadah bagi petani untuk memasarkan komoditi jahe.en_US
dc.subjectEfisiensi Pemasaran Komoditi Jaheen_US
dc.titleAnalisis dan Efisiensi Pemasaran Komoditi Jahe (Studi Kasus : Desa Parik, Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record