Show simple item record

dc.contributor.authorTHASYA, ONY
dc.date.accessioned2022-04-08T06:13:06Z
dc.date.available2022-04-08T06:13:06Z
dc.date.issued2022-04-08
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/6645
dc.description.abstractPendahuluan: Coronavirus Disease of 19 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS- CoV-2). COVID-19 dapat menyerang sistem pernapasan manusia dan sangat cepat terjadi penularannya yaitu melalui percikan (droplet) pernapasan yang berpotensi menyebabkan infeksi, penularannya juga dapat terjadi melalui benda yang tersentuh dari lingkungan sekitar orang yang terinfeksi sehingga angka kesakitan dan kematian terjadi sangat cepat. Adapun yang menjadi awal sumber penularan COVID-19 yaitu terjadi di pasar ikan Huanan, Kota Wuhan, Provinsi Hubei, yang juga menjual binatang ternak dan hewan liar. Pasien COVID-19 dengan penyakit komorbid Diabetes Mellitus (DM) memiliki kadar gula darah yang tinggi karena kondisi hiperglikemia dan gangguan fungsi kekebalan tubuh sehingga dapat meningkatkan keparahan COVID-19, selain itu Diabetes Mellitus mengalami peningkatan ekspresi reseptor Angiotensin Converting Enzyme-2 (ACE2) yang merupakan reseptor utama bagi glikoprotein S pada permukaan SARS-CoV-2 untuk bereplikasi. SARS-CoV-2 ini akan mengikat reseptor target (ACE2) sehingga virus mampu memproduksi reaksi imun yang berlebihan, reaksi ini disebut badai sitokin yang dapat meningkatkan tingkat keparahan COVID-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode cross- sectional. Pemilihan sampel menggunakan metode total sampling dan diperoleh 40 data rekam medik. Data yang diperoleh merupakan data sekunder dari data rekam medik yang terdapat di RS Murni Teguh Memorial Hospital Medan Periode Agustus 2020 - Agustus 2021. Hasil: Hasil yang diperoleh menunjukkan pasien COVID-19 dengan riwayat Diabetes Mellitus lebih banyak pada kelompok usia 45-60 tahun yaitu sebanyak 12 orang (30%), berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23 orang (57,5%), Derajat keparahan terbanyak adalah sedang sebanyak 27 orang (67,5%), terdapat korelasi yang positif antara Diabetes Mellitus dengan tingkat keparahan (p = 0,000), dengan kekuatan korelasi sangat kuat (r = 0,825). Kesimpulan: Terdapat korelasi positif antara Diabetes Mellitus dengan tingkat keparahan COVID-19 (p = 0,000) dengan kekuatan korelasi sangat kuat (r = 0,825).en_US
dc.subjectSARS-CoV-2,en_US
dc.subjectTingkat keparahan COVID-19,en_US
dc.subjectDiabetes Mellitusen_US
dc.titleHUBUNGAN DIABETES MELLITUS DENGAN TINGKAT KEPARAHAN PASIEN COVID-19 TAHUN 2020-2021en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record