Show simple item record

dc.contributor.authorMANIK, LUCKY REZEKI
dc.date.accessioned2021-12-13T02:57:00Z
dc.date.available2021-12-13T02:57:00Z
dc.date.issued2021-12-13
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/5756
dc.description.abstractPendahuluan : Sarapan merupakan kegiatan makan dan minum yang dilakukan sebelum pukul 09.00 pagi. Sarapan penting dilakukan untuk memenuhi 15-30% kebutuhan gizi harian tubuh. Gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar. Gizi dibagi menjadi zat gizi makro (makronutrien) dan zat gizi mikro (mikronutrien). Makronutrien terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak. Makronutrien sangat penting bagi tubuh terutama otak dikarenakan makronutrien merupakan sumber energi utama. Kekurangan makronutrien akan mempengaruhi metabolisme otak sehingga akan menyebabkan seseorang mudah lelah, mengantuk, pusing, kurang semangat dan pikiran terganggu yang akan mengakibatkan hilangnya daya konsentrasi. Konsentrasi merupakan kemampuan dalam memfokuskan pikiran, kemauan, perasaan, dan segenap panca indera pada satu obyek dalam satu aktivitas tertentu, dengan tidak terpengaruh oleh obyek-obyek lain yang tidak berhubungan dengan aktivitas tersebut. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui gambaran kecukupan makronutrien sarapan dan konsentrasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional. Sebanyak 154 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan angkatan 2017-2019 ditetapkan menjadi sampel. Penilaian kecukupan makronutrien sarapan dilakukan menggunakan kuisioner food recall sarapan sebelum melakukan tes konsentrasi, sedangkan skala konsentrasi diukur menggunakan kuisioner Digit Symbol Test. Hasil penelitian : Hasil penelitian ini menunjukkan responden paling banyak berjenis kelamin perempuan (77,28%) dan memiliki status gizi normal (65,58%). Responden paling banyak melakukan sarapan sebelum pukul 09.00 (53,89%). Berdasarkan frekwensi, paling banyak responden melakukan sarapan kurang dari 4 kali dalam seminggu (58,44%). Berdasarkan jenis menu sarapan, paling banyak responden mengkonsumsi roti sebagai menu sarapan (24,67%). Tingkat kecukupan makronutrien (energi, karbohidrat, lemak, dan protein) sarapan responden paling banyak pada kelompok kurang (52,59%; 53,89%; 45,45%, 51,94%). Responden paling banyak memiliki konsentrasi baik (57,89%).en_US
dc.subjectKecukupan makronutrien sarapan,en_US
dc.subjectKonsentrasi belajaren_US
dc.titleGAMBARAN KECUKUPAN MAKRONUTRIEN SARAPAN DAN KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDANen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record