dc.description.abstract | Konservatisme akuntansi merupakan suatu tindakan hati-hati dalam menentukan jumlah laba. Apabila terdapat kondisi yang memiliki kemungkinan menimbulkan kerugian, biaya atau hutang, maka kerugian, biaya atau hutang tersebut harus segera diakui. Sebaliknya, apabila terdapat kondisi yang kemungkinan menghasilkan laba, pendapatan, atau aset, maka laba, pendapatan atau aset tersebut tidak boleh langsung diakui, sampai kondisi tersebut betul-betul telah terealisasi. Melalui konservatisme, kualitas laba suatu laporan keuangan menjadi pertanyaan dan karakteristik kualitatif informasi akutansi pun menjadi diragukan. Pelaporan yang didasari kehati-hatian akan memberi manfaat yang terbaik untuk semua pemakai laporan keuangan.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor seperti struktur kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage mempunyai pengaruh terhadap konservatisme akuntansi atau tidak. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website resmi PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Adapun populasi penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2019, yakni sebanyak 33 perusahaan. Dengan menggunakan metode purposive sampling, maka jumlah sampel penelitian yang digunakan adalah 21 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial : struktur kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi, Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi, Leverage berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. | en_US |