Show simple item record

dc.contributor.authorSibagariang, Meliyanti Kartini
dc.date.accessioned2020-09-25T04:26:38Z
dc.date.available2020-09-25T04:26:38Z
dc.date.issued2020-04-12
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/4304
dc.description.abstractKas adalah aktiva lancar yang paling liquid, pegelolahan arus kas yang baik merupakan kunci keberhasilan suatu usaha. Segala aktivitas perusahaan dilakukan dengan menggunakan kas. Arus kas sangat penting bagi perushaan apapun, tanpa ada arus kas bisnis akan berhenti bekerja. Maka dari itu perlunya melakukan pengukuran Kinerja Keuangan suatu perusahaan dengan cara analisis perusahaan, alat analisis yang digunakan untuk menganalisis Rasio Arus Kas yaitu Rasio Arus Kas Operasi (AKO), Rasio Pengeluaran Modal (PM), Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL), dan Rasio Total Hutang (TH). Pendekatan Penelitian Deskriptif Komparatif, jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Dokumentasi. Metode teknik analisis data adalah analisis deskriptif.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kinerja keuangan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan jika diukur dengan menggunakan rasio Arus Kas Operasi (AKO) dari tahun 2015-2018 tidak memenuhi standar atau masih dibawah 1, ini disebabkan oleh tingginya nilai kewajiban lancar dan pengeluaran modal dari pada kas netto dari aktivitas operasi perusahaan. Jika pegukukran menggunakan Rasio Kas Skor untuk penilaian Rasio ini berdasarkan KEP-100/MBU/2002 dari tahun 2015-2018 berada di skor optimal yaitu 5 yang artinya perusahaan menunjukkan keadaan baik dan menjadi indikator bahwa perusahaan masih dapat membiayai kewajiban lancar dengan kas yang dimiliki oleh perusahaan. Pada Rasio Pengeluaran Modal (PM) dapat dikatakan baik karena memenuhi standar yaitu 1 atau berada di atas 1. Sedangkan untuk Rasio Cakupan Kas Terhadap Total Hutang (CKHL) pada tahun 2015 tidak dapat mencapai standar yaitu 0,4 atau lebih. Hal tersebut menunjukkan dimana perusahaan tidak mampu membiayai pengeluaran modal dari arus kas operasi perusahaan atas investasi dari hutang yang ada, sedangkan di tahun 2016-2018 rasio dapat mencapai standar. Jika pengukuran menggunakan Rasio Lancar Skor untuk penilaian Rasio ini berdasarkan KEP-100/MBU/2002 Skor tertinggi di dalam empat tahun terakhir di tahun 2016 adalah 4, serta yang terendah ditahun 2015 adalah 0, artinya perusahaan masih dalam kondisi liquid atau dapat membiayai utang yang dimilikinya meskipun persentase rasio lancarnya terus menurun. Pada Rasio Total Hutang (TH) cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya tetapi masih belum bisa mencapai standar 1. Hal ini dikarenakan jumlah arus kas operasi yang dihasilkan perusahaan sangat kecil dibandingkan dengan jumlah total hutang perusahaan yang begitu besar.en_US
dc.subjectAnalisis Laporan Arus Kas,en_US
dc.subjectRasio Kas,en_US
dc.subjectKinerja Keuangan,en_US
dc.titleANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDANen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record