| dc.description.abstract | Biaya operasional pada perusahaan menjadi hal yang penting sangat rentan dengan pemborosan dan kecurangan-kecurangan yang mungkin dilakukan oleh karyawan maupun manajemen. Kecurangan ini tentu sangat berpengaruh terhadap laba yang memperoleh suatu entitas. Hal ini yang mengharuskan perusahaan untuk melakukan perencanaan dan pengawasan sebaik-baiknya terhadap biaya operasionalnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada PT. Socfin Indonesia Tanah Gambus Kec. Batubara.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi pengembangan, dengan objek penelitian yaitu PT. Socfin Indonesia Tanah Gambus Kec. Batubara yang di fokuskan pada anggarannya. Terdapat dua sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder, dengan dua metode pengumpulan data yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian kepustakaan, analisis data yang digunakan dengan metode deskriptif dan komparatif.
Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa dalam Perencanaan penyusunan anggaran yang dilakukan oleh PT. Socfin Indonesia Perkebunan Tanah Gambus Kec. Lima Puluh Kab.Batubara sudah cukup baik, perencanaan yang dibuat dengan melakukan pendekatan Top Down and Bottom Up. Sehingga anggaran yang disusun tentu tidak menyebabkan varians atau selisih yang terlalu besar yang dapat menurunkan atau berpengaruh kepada laba yang diterima oleh perusahaan. Mengenai pengawasan hampir sama dengan perencanaan yaitu sudah cukup baik, dengan hampir tidak adanya hambatan yang dihadapi.Bila dibandingkan pada tahun 2018 terdapat penyimpangan yang menguntungkan (favorable) sebesar 1,90% sedangkan tahun 2019 terdapat penyimpangan yang merugikan (Unfavorable) sebesar 28,39%. Seluruh penyimpangan yang merugikan ini rata rata disebabkan oleh peningkatan biaya pada perusahaan. Oleh karena itu anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada PT. Socfin Indonesia, Tanah Gambus Kec. Batubara secara umum baik. Adapun saranyang diberikan penulis hendaknya Anggaran sebagai alat perencanaan serta pengawasan memiliki standar atau sistem yang ditetapkan, sehingga hasilnya akan lebih terukur dan maksimal. Dan sebaiknya pengawasan biaya operasional langsung diawasi oleh pihak Direksi, jangan melalui bagian keuangan dahulu. | en_US |
