dc.description.abstract | Latar belakang : Stres merupakan suatu perasaan yang muncul sebagai reaksi seseorang ketika menghadapi suatu kondisi tertentu. Mahasiswa kedokteran diperhadapkan dengan berbagai bentuk stresor. Menurut penelitian, stres pada mahasiswa kedokteran sering dihubungkan dengan akademik, psikososial, dan stresor yang berhubungan dengan kesehatan. Akan tetapi, penelitian mengenai hal ini masih kurang di Fakultas Kedokteran UHKBPN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat stres dan sumber stres di antara mahasiswa preklinik di Fakultas Kedokteran UHKBPN pada angkatan 2013, 2014, dan 2015.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran UHKBPN. Kondisi stres dinilai dengan Kuesioner Perceived Stress Scale (PSS). Kuesioner terlebih dahulu diuji dan divalidasi. Kuesioner dengan 30 poin pertanyaan digunakan untuk mengetahui sumber stres.
Hasil : Angka persentase stres tertinggi adalah pada mahasiswa preklinik angkatan 2013, yaitu sebesar 62,5%. Perbedaan persentase stres antara angkatan 2013, 2014, dan 2015, dianalisis dengan menggunakan uji Anova dan Post-Hoc, dan hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara angkatan 2013 dan 2014, dan antara angkatan 2013 dan 2015. Tidak terdapat hubungan secara statistik antara stres dan jenis kelamin (p>0,05; OR 0,548) antara stres dan usia (p>0,05; OR 1,242), dan antara stres dan tempat tinggal (p>0,05; OR 0,725). Frekuensi ujian, hasil ujian tertulis, hasil ujian praktek, kesulitan memahami isi text book, dan sulit tidur merupakan sumber stres yang paling sering diantara mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran UHKBPN.
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan mahasiswa preklinik di Fakultas Kedokteran UHKBPN mengalami persentase stres yang cukup tinggi. Hasil penelitian ini perlu dikaji lebih jauh dengan penelitian-penelitian longitudinal untuk mengidentifikasi persentase stres setiap tahun pendidikan dan intervensi yang sesuai. | en_US |