Show simple item record

dc.contributor.authorNainggolan, Rinaldo
dc.date.accessioned2019-12-17T06:40:03Z
dc.date.available2019-12-17T06:40:03Z
dc.date.issued2019-09-19
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/3631
dc.description.abstractOpera Batak merupakan suatu seni pertunjukan yang dalam penyajiannya terdapat unsur-unsur drama, musik dan tari yang menceritakan suatu fenomena atau cerita rakyat. Pada masyarakat Batak Toba di kenal kelompok Operas Batak pertama yang menjadi cikal bikal berkembangnya tradisi Opera Batak, yaitu Opera Batak Serindo. Opera Batak Serindo (Seni Ragam Indonesia) di bentuk oleh Tilhang Gultom pada tahun 1928 yang beranggotakan 50 orang. Masuknya televise dan radio sekitar tahun 1980-an menjadi salah satu penyebab tenggelamnya minat masyarakat terhadap Opera Batak. Kemudian ada beberapa pegiat seni mengangkat kembali Opera Batak dengan melakukan revitalisasi Opera Batak. Tulisan ini membahas tentang struktur Operas Batak setelah adanya revitalisasi Opera Batak. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil yang di peroleh terdapat struktur pertunjukan Opera Batak yang berbeda-beda. Thompson P. Hutasoit pada pertunjukan Opera Batak berfokus pada teatrikalnya dan masih mempertahankan keaslian Opera Batak dan Junita Batubara pda pertunjukan Opera Batak berfokus pada musiknya dan pertunjukannya lebih banyak menggunakan musik barat.en_US
dc.subjectOpera Batak,en_US
dc.subjectRevitalisasi,en_US
dc.subjectStruktur Pertunjukanen_US
dc.titleAnalisa Struktur Pertunjukan Opera Batak “Si Jonaha” Karya Thompson P. Hutasoit dan “Saudara-saudara Inilah Cerita” Karya Junita Batubaraen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record