Show simple item record

dc.contributor.authorSaruksuk, Rico Marulitua
dc.date.accessioned2019-09-09T04:07:56Z
dc.date.available2019-09-09T04:07:56Z
dc.date.issued2019-03-20
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/2643
dc.description.abstractPendapatan dari sektor pajak yang di peroleh oleh pemerintah saat ini sangatlah besar hampir lebih dari 50% APBN indonesia di peroleh dari sector pajak untuk itu pemerintah harus lebih memperhatikan sektor ini karna pajak adalah sektor strategis pendapatan negara di samping itu pajak juga dapat membantu dalam proses kebutuhan pembiayaan rumah tangga negara untuk itu pajak merupakan suatu potensi yang berharga yang perlu di perhatikan di samping semangkin menipisnya sektor migas di indonesia. Kondisi perpajakan di indonesia yang mengikut sertakan aktif wajib pajak dalam menyelenggarakan perpajakannya membutuhkan kepatuhan wajib pajak yang tinggi yaitu kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan yang sesuai dengan kebenarannya. Bagi wajib pajak yang kurang atau tidak patuh kewajiban melaksanakan kewajiban perpajakanya maka Direktorat Jenderal Pajak akan menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) yang mencantumkan perhitungan jumlah pajak yang masih harus dibayar oleh wajib pajak salah satu fungsi dari penerbitan STP tersebut adalah sebagai dasar hukum bagi Derektorat Jenderal Pajak untuk menagih jumlah pajak yang tidak dibayar oleh wajib pajak dalam Pasal 18 ayat 1 Undang–undang No 9 tahun 1994 yang telah di ubah dengan undang–undang terakhir yaitu undang – undang tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan No:16 tahun 2000.en_US
dc.subjectPelaporan SPT Tahunan 1771 Wajib Pajak Badan Terhadap Penerimaan Pajaken_US
dc.titlePENGARUH PELAPORAN SPT TAHUNAN 1771 WAJIB PAJAK BADAN TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIAen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record