dc.description.abstract | Lereng merupakan suatu kondisi topografi yang banyak dijumpai pada berbagai pekerjaan konstruksi sipil. Lereng dapat terjadi secara alami maupun sengaja dibuat manusia dengan tujuan tertentu. Analisis stabilitas lereng mempunyai peran yang sangat penting pada perencanaan konstruksi-konstruksi sipil. Kondisi tanah asli yang tidak selalu sesuai dengan perencanaan yang diinginkan misalnya lereng yang terlalu curam sehingga dilakukan pekerjaan pemotongan bukit atau kondisi lain yang membutuhkan timbunan dan lain sebagainya, sehingga diperlukan analisis yang lebih akurat agar diperoleh konstruksi lereng yang mantap (sesuai dengan syarat keamanan).
Untuk mendapatkan suatu nilai faktor keamanan minimum dari suatu analisis stabilitas lereng memerlukan suatu proses trial and error. Pada proses iterasi yang dilakukan secara manual akan memakan waktu yang cukup lama dan diperlukan ketelitian. Proses analisis yang cukup lama dan kurang akurat dapat diminimalisir dengan menggunakan suatu program (software) yang dapat digunakan untuk menganalisis permasalahan stabilitas lereng diatas.
Dari analisis yang dilakukan di Bandar Baru Kab. Deli Serdang dengan menggunakan Metode Bishop didapat nilai Faktor Keamanan Stasiun I yaitu 1,09 yang menunjukkan bahwa keadaan lereng tersebut stabil. Sehingga dapat diperoleh juga nilai Faktor Keamanan pada Stasiun II yaitu 1,20 dan pada Stasiun III yaitu 1,07, yang menunjukkan kondisi lereng dalam keadaan stabil.
Penampang irisan yang semakin kecil maka menghasilkan Faktor Keamanan yang lebih besar, terbukti pada Faktor Keamanan Stasiun I, II dan III. | en_US |