Show simple item record

dc.contributor.authorTambunan, Santi Patricia
dc.date.accessioned2019-06-24T04:09:17Z
dc.date.available2019-06-24T04:09:17Z
dc.date.issued2019-04-10
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/2375
dc.description.abstractPendahuluan: Forced Expiratory Volume in 1 second % (FEV1%) atau persen volume ekspirasi paksa dalam 1 detik dengan nilai dan FEV1<80% yang dapat membantu mendiagnosis penyakit paru kronis, seperti PPOK dengan menggunakan spirometri. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan sekelompok penyakit paru yang ditandai dengan peningkatan resistensi saluran napas yang terjadi akibat penyempitan lumen. Inflamasi yang terjadi pada paru akan mempengaruhi pelepasan kortisol di hipofise anterior menyebabkan penurunan serotonin yang menimbulkan terjadinya depresi. Sedangkan pada tingkat depresi diukur dengan menggunakan wawancara psikiatri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara persentase prediksi Forced Expiratory Volume in 1 Second % (FEV1%) dengan skor depresi pada pasien PPOK di RSUD Dr. Pirngadi Medan dan Rumah Sakit Methodist Medan. Metode: Penelitian ini mengunakan penelitian analitik. Sampel dipilih secara Consecutive sampling dan diperoleh 55 sampel. Distribusi variabel diukur dengan menggunakan alat spirometri dan mengisi kueisoner Beck Depression Inventory (BDI) di RSUD. Dr. Pingadi Medan dan Rumah Sakit Methodist Medan Hasil: Hasil yang diperoleh menunujukkan bahwa presentase karakteristik subjek penelitian yaitu laki-laki (61,8%), kelompok usia 70-89 tahun (50,9%) dengan rerata 65,47 tahun, berpendidikan Sekolah Dasar (38,2%), tidak bekerja (60,0%) dan riwayat merokok (65,5%). Rerata nilai FEV1% pada pasien PPOK adalah 44,13 dan termasuk dalam stadium keparahan berat. Rerata skor depresi pada pasien PPOK 29,44 dan termasuk dalam tingkat depresi berat (58,2%). Hasil uji statistik menunjukkan adanya korelasi antara nilai FEV1% dengan skor depresi pada pasien PPOK dan terdapat korelasi lemah dengan arah negatif (p = 0,013 dan r = -0.333) Kesimpulan: semakin rendah nilai FEV1%, maka akan semakin tinggi skor depresi pasien PPOK. Evaluasi terhadap pasien PPOK yang menjalani rawat jalan agar peningkatan fungsi paru-paru dan kapasitas fungsional berdampak gejala psikologis lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup pasien PPOKen_US
dc.subjectNilai FEV1%,en_US
dc.subjectPPOK,en_US
dc.subjectDepresien_US
dc.titleKORELASI ANTARA PERSENTASE PREDIKSI FORCED EXPIRATORY VOLUME IN 1 SECOND (FEV1) DENGAN SKOR DEPRESI PADA PASIEN PPOK DI RSUD DR. PIRNGADI DAN RUMAH SAKIT METHODIST MEDANen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record