Show simple item record

dc.contributor.authorWaruwu, Wilman Listian
dc.date.accessioned2018-05-24T05:12:06Z
dc.date.available2018-05-24T05:12:06Z
dc.date.issued2018-03-23
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/1327
dc.description.abstractDalam merencanakan struktur baja ada konsep - konsep dan filosofi dengan tujuan untuk mengetahui ilmu – ilmu dasar tentang baja. Struktur baja memiliki dua metode perencanaan yang sering dipakai, yakni metode ASD(Allowable Stress Design ) dan metode LRFD (Load Resistance And Factor Design) dan begitu juga dalam merencanakan sambungan baja tentu menggunakan metode ASD dan metode LRFD. Menghitung sambungan tebal las dan jumlah baut pada model konstruksi struktur baja pada hubungan konsol dengan kolom, dengan membandingkan kedua metode tersebut dengan beban mati = 10 T dan beban hidup = 20 T, Kombinasi beban untuk metode ASD P = 30 T dan untuk metode LRFD dengan beban terfaktor Pu= 44 T Pada metode ASD dalam merencanakan sambungan las pada perhitungan contoh pertamamendapat a = 7 mm, pada metode LRFD mendapat a = 6 mm, pada eksentrisitas e =15 cm. Sedangkan dalam perencanaan baut yaitu jumlah baut pada metode ASD mendapat n = 10 buah dengan diameter baut d = 25 mm pada eksentrisitas e =15 cm, pada metode LRFD mendapat jumlah baut 10 buah pada diameter d= 22 mm pada eksentrisitas e = 15 cm. Pada metode ASD memakai tegangan leleh ( fy ), sedangkan pada metode LRFD memakai tegangan leleh ( fy ) dan tegangan baut (fub) maka metode LRFD lebih kuaten_US
dc.subjectSambungan baja, las, Baut,en_US
dc.subjectmetode ASD ( Allowable Stress Design ),en_US
dc.subjectdan metode LRFD( Load Resistance Factor Design ).en_US
dc.titleANALISA SAMBUNGAN BAJA METODE ALLOWABLE STRESS DESIGN DAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGNen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record