Show simple item record

dc.contributor.authorPangaribuan, Tagor
dc.date.accessioned2018-04-23T03:40:20Z
dc.date.available2018-04-23T03:40:20Z
dc.date.issued2017-11-18
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/1261
dc.description.abstractPenelitan ini menanyakan sila atau prinsip apa yang menata tindak tutur orang dalam tindak budaya Batak Toba maupun dalam tindak kehidupan sehari-hari? Berhati. Horas tondi madingin, pir tondi matogu. Jadilah jiwaragamu bertata-sari yang diridhoi Yang Maha Agung senantiasa. Berfilsafat adalah bertata-sungkan dan bersantun, bagaimana bersalam sebagaimana para guru mengajari, lebih-lebih para sesepuh panutan. Sungguh aneka arif mereka titipkan, bajik mengurai kata agar tata hidup dan kehidupan jadi anugrah adanya, sebathin dengan hukum-hukum kehidupan, dan pilar-dasarnya hukum-hukum Yang Maha Agung yang terasa-dan terkarsa, namun tidak selalu tak tersimak atau terkatakan, karena makin sederhana sesuatu, makin tidak peka insan manusia akan kesederhanaan itu.1 Paara sesepuh bergumul agar apa yang ditelatahkan menjadi suatu kebenaran yang langgeng, sumber kearifan sebagai penetua, yang muda sumber daya, satu bathin untuk tata tindak. Dngan itu semua berharap adil makmur setiap angkatan.en_US
dc.publisherProgram Studi Linguistik Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya USUen_US
dc.subjectFitra Kerja (the mind-of-work--tondi ni ulaon, Fitra duniawi, (the mind-of world--tondi ni hasimoon) to descern global platforms and Fitra Kata (the mind—of-world (tondi ni hata) semua menata anak-mata (the sovereign being).en_US
dc.titleTata Sari Tata Tutur Bahasa Toba Hata Do Parsimboraan (Tata Sari Tata Tutur)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record