dc.description.abstract | Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen di Desa Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan. Tempat penelitian berada pada ketinggian sekitar 33 meter di atas permukaan air laut (mdpl) dengan kemasaman (pH) tanah 5,5-6,5, jenis tanah Ultisol dan tekstur tanah pasir berlempung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan September 2024.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu dosis bokashi kotoran sapi dan pupuk NPK. Dosis bokashi kotoran sapi terdiri dari 4 (empat) taraf, yaitu: B0 = 0 g/polibag (kontrol), B1= 75 g/polibag, B2= 150 g/polibag, B3= 225 g/polibag. Dosis pupuk NPK terdiri dari 4 (empat) taraf, yaitu: N0 = 0 g/polibag(kontrol), N1= 0.75 g/polibag, N2= 1.5 g/polibag, N3= 2.25 g/polibag. Parameter yang diamati yaitu : tinggi tanaman 2, 3, 4, 5 MSPT, diameter batang 2 dan 5 MSPT, jumlah cabang primer dan sekunder 4, 5 MSPT, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, bobot buah per buah, produksi per hektar.
Hasil penelitian menunjukkan bokashi kotoran sapi berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang 5 MSPT, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, dan produktivitas panen per hektar. Bokashi kotoran sapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 2, 4, 5 MSPT, diameter batang 2 MSPT, jumlah cabang primer 4, 5 MSPT dan cabang sekunder 5 MSPT. Bokashi kotoran sapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 3 MSPT, jumlah cabang sekunder 4 MSPT dan bobot buah per buah. Sedangkan pupuk NPK serta interaksi antara dosis bokashi kotoran sapi dan pupuk NPK berpengaruh tidak nyata terhadap parameter pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit.
| en_US |