| dc.description.abstract | Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen Medan yang berada di Desa Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2025 sampai bulan Juli 2025, lokasi penelitian berada pada ketinggian sekitar 33 m di atas permukaan laut (mdpl), keasaman tanah (pH) antara 5,5 – 6,5 dan jenis tanah ultisol, tekstur tanah pasir berlempung (Lumbanraja dkk., 2023). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh pupuk hayati dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.).
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari dua faktor perlakuan, pupuk hayati bioobost dan pupuk kandang ayam, dengan tiga ulangan. Faktor pertama : dosis pupuk hayati bioobost (B) yang terdiri dari empat taraf, yaitu : B0 = 0 l/ha , B1= 4 l/ha ( dosis anjuran), B2 = 8 l/ha dan B3 =12 l/ha. Faktor kedua : dosis pupuk kandang Ayam (A) yang terdiri dari empat taraf, yaitu : A0 = 0 ton/ha (kontrol), A1= 10 ton/ha, A2 = 20 ton/ha (dosis anjuran) dan A3= 30 ton/ha.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian dosis pupuk hayati bioobost tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 1, 2 dan 3 minggu setelah tanam (MST), jumlah daun 1,2, 3 MST, bobot basah panen, bobot basah bagian atas, bobot kering bagian atas, bobot basah bagian bawah dan bobot kering bagian bawah.
Pemberian Pupuk hayati berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pertumbuhan. Hal ini diduga karena proses perombakan yang dilakukan oleh bakteri yang terkandung dalam pupuk hayati berjalan lambat sehingga hal ini menyebabkan ketersediaan hara menjadi terganggu dan belum mampu mengurai bahan organik didalam tanah. salah satu mikroorganisme yang terdapat pada pupuk hayati bioobost adalah Bacillus sp. dan Chytophaga sp, mikroorganisme ini yang berperan sebagai pendekomposer bahan organik.
pupuk kandang ayam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 1, 2 , 3 MST dan berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun umur 2 dan 3 MST, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada saat umur 1 MST, dan berpengaruh sangat nyata terhadap bobot basah panen, bobot basah bagian atas, bobot kering bagian atas, bobot basah bagian bawah dan bobot kering bagian bawah tanaman kangkung darat. Pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 1, 2 dan 3 MST, diduga karena kandungan unsur hara yang tersedia dalam pupuk kandang ayam baik unsur makro dan unsur mikro telah memenuhi kebutuhan pertumbuhan tanaman kangkung darat. Hal ini sesuai dengan pendapat Lingga, (1991) menyatakan pada pupuk kandang ayam mengandung unsur hara N 1,5%, P2O5 1,3%, dan K2O 0,8 %. Jumin (2002) menyatakan bahwa unsur nitrogen berperan dalam mempertinggi pertumbuhan vegetatif terutama daun, akar, memacu pertunasan dan menambah tinggi tanman.
interaksi Pupuk Hayati dan pupuk kandang ayam berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter tinggi tanaman umur 1, 2 dan 3 MST, jumlah daun umur 1, 2 dan 3 MST, bobot basah panen, bobot basah bagian atas, bobot kering bagian atas, bobot basah bagian bawah dan bobot kering bagian bawah tanaman kangkung darat. Hal ini diduga karena perlakuan pupuk kandang ayam lebih besar pengaruhnya dari pada pengaruh pupuk hayati sehingga menutupi pengaruh pupuk hayati yang menyebabkan tidak muncul pengaruh interaksi dari kedua factor tersebut. Keadaan ini menunjukkan tidak adanya interaksi antara masing-masing faktor karena tidak saling mempengaruhi. Hanafia (1995) menyatakan bahwa tidak terjadinya suatu interaksi antara dua faktor perlakuan dapat menunjukkan bahwa salah satu faktor tidak berperan secara optimal. | en_US |
