ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV UNIT USAHA ADOLINA PERBAUNGAN

Abstract

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang mengakui berbagai pusat pertanggungjawaban pada keseluruhan organisasi itu dan mencerminkan rencana dan tindakan setiap pusat pertanggungjawaban itu dengan menetapkan penghasilan dan biaya tertentu bagi pusat yang memiliki tanggungjawab bersangkutan. Penelitian dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina Perbaungan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui telah diterapkannya akuntansi pertanggungjawaban sesuai dengan syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina Perbaungan. Metode analisi data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode deduktif disertai analisis interval. Jenis dan metode pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder, untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu mengajukan pertanyaan (kuesioner) dan dokumentasi. Dari hasil penelitian dan pembahsan dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina Perbaungan sudah tergolong sangat sesuai dalam melakukan kinerja dilihat dari syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban yaitu pada syarat struktur organisasi perusahaan telah mencapai 4,33 atau tergolong sangat sesuai, pada syarat penyusunan anggaran telah mencapai 4,89 atau tergolong sangat sesuai, pada syarat pemisahan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali telah mencapai 4,00 atau tergolong sesuai, pada syarat pengklasifikasian kode rekening telah mencapai 4,11 atau tergolong sesuai dan syarat laporan pertanggungjawaban biaya telah mencapai 4,25 atau tergolong sangat sesuai. Pada pusat pertanggungjawaban biaya pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina Perbaungan sudah baik. Saran penulis bagi PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina yaitu: (1) Dalam hal penilaian kinerja pusat-pusat pertanggungjawaban sebaiknya dipertahankan karena struktur organisasi, penyusunan anggaran, pemisahan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali, pengklasifikasian kode rekening dan laporan pertanggungjawaban telah baik atau sudah tergolong sangat sesuai dan (2) Dalam penyusunan anggaran hasil produksi sebaiknya mempertimbangkan hasil panen TBS dari kebun tanaman sendiri dengan demikian anggaran yang sudah disusun dapat mencapai target atau tidak terjadi penyimpangan yang bersifat merugikan.