Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Seledri (Apium graveolens. L) dengan Metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)
Abstract
Pendahuluan : Akumulasi radikal bebas dalam tubuh membahayakan kesehatan. Masalah kesehatan yang ditimbulkan berupa kerusakan seluler, kerusakan DNA, penyakit inflamasi dan lainnya. Radikal bebas dapat dinetralkan dengan antioksidan. Daun seledri (Apium graveolens .L) merupakan tumbuhan yang mengandung senyawa kimia flavonoid. Struktur molekul flavonoid yang berbentuk gugus hidroksil dapat mendonasikan atom hidrogen atau elektron sehingga dapat menstabilkan radikal bebas.
Tujuan : Mengetahui aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH serta melihat kandungan senyawa fitokimia pada daun seledri (Apium graveolens .L)
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan metode DPPH dengan alat spektofotometer UV-Vis. Ekstraksi menggunakan pelarut metanol. Penelitian dibagi menjadi 4 kelompok dengan konsentrasi sebesar 25, 50, 75 dan 100 ppm. Skrining fitokimia dilakukan diawal penelitian, kemudian dihitung nilai
%inhibisi dengan rumus (absorbansi blanko-absorbansi sampel) / absorbansi blanko dikali dengan 100%. Hasil perhitungan diolah untuk mendapatkan persamaan regresi linear y= ax + b dan mendapatkan nilai IC50.
Hasil : Hasil skrining fitokimia menunjukkan ekstrak metanol daun seledri (Apium graveolens. L) positif mengandung flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid dan alkaloid. Nilai %inhibisi tertinggi yaitu 77,52 % terdapat pada kelompok ekstrak dengan konsentrasi 100 ppm.
Kesimpulan : Ekstrak metanol daun seledri (Apium graveolens. L) mengandung senyawa kimia flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid dan alkaloid. Uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa daun seledri memiliki nilai IC50 sebesar 56,32 ppm yang masuk kedalam kelompok antioksidan kuat.
Collections
- Pendidikan Dokter [501]