• Login
    View Item 
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    •   Home
    • Student Papers
    • Kedokteran
    • Pendidikan Dokter
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    "Pengaruh Ekstrak Belut Sawah (Monopterus albus) Terhadap Peningkatan Ketebalan Epidermis Pada Proses Penyembuhan Luka Sayatan Tikus Wistar Jantan (Rattus norvegiccus)"

    Thumbnail
    View/Open
    FRAZAD VURNA EDDYTIA PUTRA.pdf (433.4Kb)
    Date
    2025-04-24
    Author
    PUTRA, FRAZAD VURNA EDDYTIA
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pendahuluan: Luka merupakan gangguan pada jaringan tubuh yang dapat terjadi akibat trauma atau cedera. Proses penyembuhan luka melibatkan berbagai tahapan biologis, termasuk inflamasi, proliferasi, dan maturasi. Salah satu faktor penting dalam penyembuhan luka adalah ketebalan epidermis yang meningkat sebagai bagian dari regenerasi jaringan. Belut sawah (Monopterus albus) diketahui mengandung protein dan asam amino esensial yang berperan dalam proses perbaikan jaringan, namun efektivitasnya terhadap ketebalan epidermis belum banyak diteliti. Tujuan: Mengetahui pengaruh ekstrak belut sawah (Monopterus albus) terhadap peningkatan ketebalan epidermis pada proses penyembuhan luka sayatan tikus Wistar jantan (Rattus norvegiccus). Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain post-test with control group design. Tikus Wistar jantan dibagi ke dalam tiga kelompok: kontrol negatif (tanpa perlakuan), kontrol positif (povidone iodine), dan perlakuan (salep ekstrak belut sawah 5%). Luka sayat dibuat di punggung tikus, dan perlakuan diberikan selama 14 hari. Sampel diambil pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14, kemudian dilakukan analisis histologis menggunakan pewarnaan hematoksilin-eosin untuk mengukur ketebalan epidermis. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA atau Kruskal- Wallis. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian salep ekstrak belut sawah meningkatkan ketebalan epidermis secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol negatif dan positif. Peningkatan ketebalan epidermis lebih tinggi pada hari ke-7 dan ke-14 pada kelompok perlakuan dibandingkan kontrol lainnya (p < 0,05). Kesimpulan: Ekstrak belut sawah (Monopterus albus) memiliki potensi dalam meningkatkan ketebalan epidermis pada proses penyembuhan luka sayatan tikus Wistar jantan. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak belut sawah dapat digunakan sebagai alternatif terapi penyembuhan luka.
    URI
    https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/11668
    Collections
    • Pendidikan Dokter [503]

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback
     

     

    Browse

    All of Repository UHNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Repository UHN copyright © 2018  UHN-OFFICIAL
    Contact Us | Send Feedback