Analisis Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Dolok Sanggul T.A 2024/2025
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bentuk-bentuk alih kode dan campur kode dalam lingkup pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Dolok Sanggul. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kualitatif dengan pendekatan desktriptif. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang mengumpulkan data secara ilmiah dengan tujuan menafsirkan fenomena ataupun masalah-masalah yang terjadi di lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah mengunakan metode simak teknik catat dan teknik rekam. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari : redukasi data, data display, verification (verifikasi). Selain itu data dalam penelitian ini diambil dan di deskripsikan dari percakapan pada materi teks deskripsi pembelajaran bahasa Indonesia di kelas XI SMA Negeri 2 Dolok Sanggul, data ini untuk melihat bentuk-bentuk alih kode (internal dan eksternal) dan bentuk-bentuk campur kode (berwujud kata, perulangan kata, frasa, klausa, baster, dan idiom). Setelah dilakukan penelitian diperoleh adanya 8 data bentuk alih kode internal dan 15 data bentuk alih kode eksternal dikarenakan adanya pengalihan bahasa Indonesia ke bahasa Batak Toba atau sebaliknya, pengalihan bahasa Indonesia ke bahasa Inggris atau sebaliknya, pengalihan bahasa Batak Toba ke bahasa Inggris atau sebaliknya. Pada bentuk-bentuk campur kode ditemukan sebanyak 63 data terbagi atas bentuk wujud kata 18 data, wujud perulangan kata 13 data, wujud frasa 9 data, wujud klausa 13 data, wujud baster 5 data, wujud idiom 5 data. Jumlah keseluruhan data yang diperoleh sebanyak 86 data. Faktor penyebab terjadinya aih kode pada percakapan guru dan siswa di kelas XI SMA Negeri 2 Dolok Sanggul yaitu : (1) pembicara atau penutur, (2) lawan tutur, (3) perbubahan topik pembicaraan, (4) untuk meningkatkan rasa humor, (5) lingkungan dan (6) bahasa Ibu. Faktor penyebab terjadinya campur kode pada percakapan guru dan siswa di kelas XI SMA Negeri 2 Dolok Sanggul yaitu : (1) tempat tinggal atau lingkungan penutur, (2) pengaruh bahasa Ibu, (3) perubahan topik pembicaraan, dan (4) untuk menggunakan istilah ynag lebih popular.