Show simple item record

dc.contributor.authorSIREGAR, ADELIA C.M.
dc.date.accessioned2024-10-12T01:56:42Z
dc.date.available2024-10-12T01:56:42Z
dc.date.issued2024-10-12
dc.identifier.urihttps://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/11217
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisi 1) pendapatan petani usahatani bawang merah dan usahatani kentang pada Program Food Estate Kabupaten Humbang Hasundutan. 2) kelayakan usahatani Bawang Merah dan usahatani kentang pada Program Food Estate Kabupaten Humbang Hasundutan. 3) Saluran pemasaran usahatani Bawang Merah dan usahatani kentang pada Program Food Estate Kabupaten Humbang Hasundutan. Daerah penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Ria-Ria Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan dengan pertimbangan bahwa desa Ria-Ria Kecamatan Pollung merupakan salah satu desa yang masuk dalam Program Food Estate dan daerah ini merupakan daerah yang mengusahakan tanaman bawang merah dan kentang dengan hasil produktivitas tertinggi, sedang, dan terendah. Jumlah populasi petani yang ikut dalam Program Food Estate Kabupaten Humbang Hasundutan yang berjumlah 54 KK petani bawang merah dan 56 KK petani Kentang. Jumlah sampel petani bawang merah dan kentang dalam program food estate ini 30 responden dengan pembagian 15 responden petani bawang merah dan 15 responden petani kentang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) rata-rata pendapatan petani Bawang merah Pada Program Food Estate Di Desa Ria-Ria Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan sebesar Rp83.136.767 per tahun dan rata-rata pendapatan petani Kentang Pada Program Food Estate Di Desa Ria-Ria Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan sebesar Rp52.047.133 per tahun. 2) Usahatani Bawang Merah Pada Program Food Estate Di Desa Ria-Ria Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan dikatakan layak di usahakan dengan nilai R/C ratio sebesar 5,17 > 1. Artinya apabila petani bawang merah mengeluarkan biaya sebesar Rp. 1 maka petani bawang merah mendapatkan penerimaan sebesar Rp. 5,17 demikian juga usahatani Kentang Pada Program Food Estate Di Desa Ria-Ria Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan layak diusahakan dengan nilai R/C ratio sebesar 4,72 > 1. Artinya apabila petani kentang mengeluarkan biaya sebesar Rp. 1 maka petani kentang mendapatkan penerimaan sebesar Rp. 4,72. 3) Saluran pemasaran Bawang merah dan kentang yang terjadi Pada Program Food Estate Di Desa Ria-Ria Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu : 1. Petani – Pedagang Kecamatan ( Pollung ) 2. Petani – PT Indofood 3. Petani – pedagang pengumpul Desa – pedagang kecamatan (Pollung). Saran dari penelitian ini adalah 1) Untuk lebih meningkatkan pendapatan petani bawang merah dan kentang adalah harga jual bawang merah dan kentang yang harus di upayakan stabil serta harus adanya sosialisasi penggunaan bibit bawang merah dan kentang yang unggul untuk meningkatkan produktivitas bawang merah dan kentang yang otomatis akan meningkatkan pendapatan petani bawang merah dan kentang. 2) Diharapkan kepada para petani bawang merah dan kentang untuk menaikkan R/C dengan cara menaikkan produktifitas bawang merah dan kentang serta menurunkan biaya produksi. 3) Diharapkan kepada para petani bawang merah dan petani kentang supaya meningkatkan kualitas hasil panen sehingga penjualan atau saluran pemasarannya banyak di beli oleh pedagang pedagang di pasar ataupun pedagang pengumpul. Dan juga di harapkan kepada pemerintah setempat untuk membuat koperasi agar para petani menjual hasil produksinya kepada koperasi untuk mempersingkatkan saluran pemasaran.en_US
dc.subjectPendapatan,en_US
dc.subjectKelayakan,en_US
dc.subjectSaluran Pemasaran,en_US
dc.titleANALISIS PENDAPATAN, KELAYAKAN DAN SALURAN PEMASARAN USAHATANI HORTIKULTURA BAWANG MERAH DAN KENTANGen_US
dc.title.alternative( Studi Kasus : Program Food Estate Di Desa Ria-Ria Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan )en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record