ANALISIS PERFORMA ALAT PEMASAK ENERGI SURYA PHOTOVOLTAIC KAPASITAS 2 LITER TERHADAP PERBANDINGAN WADAH MEMASAK ALUMINIUM DENGAN STAINLESS STEEL
Abstract
Pemanfaatan energi surya dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti penggunaan kompor listrik. Panel surya sebagai adalah alat pengkonveksi panas menjadi listrik yang nantinya akan diterapkan pada solar cooker sebagai pengganti kompor dengan berbahan LPG. Penelitian dilakukan di Fakultas Teknik Universitas HKBP Nommensen, Jl. Sutomo No.4A Medan, Sumatera Utara. Penelitian bertujuan membandingkan kinerja alat dari wadah aluminium dan stainless steel dalam memasak dengan perbedaan kecepatan perbandingan kenaikan suhu. Terlihat pada pengujian Juli/3/2024 pukul 11.36 - 12:40 siang saat memasak solar cooker yang memakai wadah aluminium lebih baik dalam menghantar kan panas dari pada stainless, seperti pada saat memasak 2 liter air pada aluminium memiliki kecepatan kenaikan suhu 1,01°C/menit dari stainless steel yang hanya memiliki kecepatan 0,91°C/menit, konduktivitas termal aluminium sekitar 205 W/m°K dan densitasnya (sekitar 2.7 g/cm³), sementara stainless steel hanya sekitar 15 - 25 W/m°K dan densitasnya (sekitar 7.8 g/cm³) dengan rata-rata radiasi matahari 424.1 W/m², sebagai rata-rata radiasi tertinggi dalam pengujian. Adapun solar cooker bisa digunakan untuk memasak kentang dengan matang (normal) dalam waktu 48 menit pada Juli/3/2024 pukul 14:26 – 15:13 siang dengan suhu akhir 100,1°C dengan rata- rata radiasi terendah dalam pengujian ialah 216.22 W/m². Dan perbandingan memasak kentang dengan 104 gr dalam waktu 35 menit pukul 13:53 - 14:27 siang, dengan kecepatan kenaikan suhu wadah aluminium ialah 1,62°C pada suhu akhir 103°C dan stainless steel ialah 1,31°C/menit pada suhu akhir 91,3°C/menit. Dalam pengujian tegangan/voltase baterai sangat berpengaruh dalam pemasakan bahan seperti air, karena voltase tersebut berpengaruh terhadap daya yang dimiliki yang dibutuhkan saat memasak.
Collections
- Mesin [228]