PENGARUH PEMBERIAN DAUN BUNGA KEMBANG TELANG (CLITORIA TERNATEA) DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS, DAN PERSENTASE KARKAS ITIK LOKAL JANTAN PADA UMUR 8 MINGGU

Abstract

Pakan merupakan kebutuhan utama dalam usaha pemeliharaan ternak itik. Biaya untuk ransum menempati persentase terbesar 70% dibandingkan dengan biaya lainnya. diketahui bersama fungsi pakan pada makhluk hidup terutama ternak adalah sebagai penghasil energi. Setelah energi terbentuk maka akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya (memelihara jaringan tubuh). didalam usaha peternakan itik lokal, optimalisasi bobot badan akhir dapat dicapai dengan beragam cara, diantaranya adalah dengan memanfaatkan pakan padat nutrisi. Clitoria Ternatea. merupakan tanaman dari kelompok kacang-kacangan, family Fabaceae dengan genus Indigofera. Tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang kaya akan protein memiliki nilai nutrisi yang tinggi (Suarna, 2005). Kandungan protein kasar dan serat kasar daun kembang telang masing-masing adalah 21,5 dan 29%. Sedangkan kandungan protein kasar, lemak kasar dan gula pada biji masing-masing adalah 25-38, 10 dan 5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kembang telang kedalam ransum terhadap bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas itik local Jantan. Penelitian ini menggunakan taraf 4 Perlakuan 5 ulangan dengan rincian P0 =100% Ransum komersial P1=1% tepung kembang telang P2 3% tepung kembang telang P3=5% tepung kembang telang. Penelitian ini menggunakan 100 ekor itik local Jantan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tepung kembang telang ke dalam ransum menunjukkan tidak berpengaruh terhadap bobot potong selanjutnya berpengaruh nyata terhadap parameter bobot karkas dan persentase karkas. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan ransum komersial dengan kembang telang dapat ditolerir sampai taraf 5%.