Peternakan
https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/1254
2024-03-29T14:07:27ZPENGARUH PEMBERIAN KULIT BUAH KAKAO FERMENTASI TERHADAP LAJU DIGESTA, PH DIGESTA, DAN BERAT HATI ITIK LOKAL JANTAN UMUR 9 MINGGU
https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/5255
PENGARUH PEMBERIAN KULIT BUAH KAKAO FERMENTASI TERHADAP LAJU DIGESTA, PH DIGESTA, DAN BERAT HATI ITIK LOKAL JANTAN UMUR 9 MINGGU
GULTOM, SAHLAN
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung kulit buah kakao fermentasi dalam ransum terhadap laju digesta, pH digesta, berat hati itik lokal jantan umur 9 minggu. Penelitian ini dilaksanakan di Porlak Nommensen, Desa Simalingkar B, kecamatan Medan Tuntungan selama 9 minggu. Dimulai sejak juli hingga September 2020. Menggunakan itik lokal jantan sebanyak 100 ekor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, yakni P0 (ransum basal), P1 (Ransum basal + 5% tepung kulit buah kakao fermentasi), P2 (Ransum basal + 10% tepung kulit buah kakao fermentasi), P3 (Ransum basal + 15% tepung kulit buah kakao fermentasi), P4 (Ransum basal + 20% tepung kulit buah kakao fermentasi). Data yang diperoleh pada penelitian ini kemudian dianalisa menggunakan analisis ragam (ANOVA) kemudian dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung kulit buah kakao yang difermentasi dengan ragi tempe dalam ransum tidak berpengaruh nyata terhadap laju digesta, pH digesta dan berpengaruh nyata terhadap bobot hati itik lokal jantan.
2021-07-05T00:00:00ZPENGARUH PEMBERIAN KULIT BUAH KAKAO FERMENTASI DENGAN RAGI TEMPE TERHADAP PEFORMANS ITIK LOKAL JANTAN UMUR 1-9 MINGGU
https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/5254
PENGARUH PEMBERIAN KULIT BUAH KAKAO FERMENTASI DENGAN RAGI TEMPE TERHADAP PEFORMANS ITIK LOKAL JANTAN UMUR 1-9 MINGGU
MELI, REGINA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kulit buah kakao fermentasi dalam ransum terhadap performans itik lokal jantan umur 1-9 minggu. Penelitian dilaksanakan di Porlak Nommensen, Desa Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan selama 9 minggu. Dimulai sejak bulan juni 2020. Penelitian ini menggunakan itik lokal jantan sebanyak 100 ekor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancang Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, yaitu P0(Ransum basal), P1 (5% kulit buah kakao fermentasi dalam ransum basal), P2 (10% kulit buah kakao fermentasi dalam ransum ransum), P3 (15% kulit buah kakao fermentasi dalam ransum basal), dan P4 (20% kulit buah kakao fermentasi dalam ransum basal). Data yang diperoleh pada penelitian ini kemudian dianalisa menggunakan analisis ragam (ANOVA) kemudian dilanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNJ) pada taraf nyata 5%. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) pemanfaatan kulit buah kakao dalam ransum itik lokal jantan umur 1-9 minggu, berpengaruh tidak nyata terhadap konsumsi ransum ternak tersebut. (2) pemanfaatan kulit buah kakao dalam ransum itik lokal jantan umur 1-9 minggu, berpengaruh tidak nyata terhadap pertambahan bobot badan ternak tersebut. (3) pemanfaatan kulit buah kakao dalam ransum itik lokal jantan umur 1-9 minggu, berpengaruh berbeda sangat nyata terhadap konversi ransum ternak tersebut.
2021-05-12T00:00:00ZPENGARUH PEMBERIAN FESES SAPI FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN PRESENTASE KARKAS AYAM BROILER UMUR 35 HARI
https://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/5253
PENGARUH PEMBERIAN FESES SAPI FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN PRESENTASE KARKAS AYAM BROILER UMUR 35 HARI
TARIGAN, PRANSIUS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian feses sapi fermentasi terhadap bobot potong, bobot karkas, dan presentase karkas. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 (lima) perlakuan, P0=0%, P1=5%, P2=10%, P3=15%, P4=20% dan setiap perlakuan diulang 4 (kali). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian feses sapi fermentasi dalam ransum berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot potong, dan bobot karkas, ayam broiler, sedangkan pada presentase karkas berpengaruh tidak nyata (P>0,05).
2021-07-01T00:00:00Z